PENYESUAIAN DIRI SANTRI NEGARAN DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

ABSTRAK
Imam Mukhrozi, 2022. Penyesuaian Diri Santri Negaran Di Pondok Pesantren
Darussalam Blokagung Banyuwangi, Program Studi Bimbingan dan
Konseling Islam Institut Agama Islam Darussalam BloagungBanyuwangi.Dosen Pembimbing Afif Mahmudi, M.Sos
Kata kunci : Penyesuaian Diri, Santri Negaran , motivasi belajar
Penyesuaian diri merupakan suatu proses atau usaha/sikap/tingkah laku
yang dilakukan individu terhadap lingkungan dimana ia tinggal yang mencakup
respon- respon mental dan perilaku agar dapat memenuhi tuntutan dari dalam diri
dan lingkungan sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara dirinya dan
lingkunganya. Subjek yang menjadi double borden yaitu menjadi santri dan
mengabdi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri. Baik dalam mengikuti aturan,
kegiatan dan sosial. Dengan dua lingkungan yang berbeda tersebut, subjek tentu
mengalami kesulitan dan hambatan dalam menyesuaikan diri.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Penyesuaian Diri santri yang menjadi negaran dan Abdi Ndalem di Pondok
Pesantren Darussalam Blokagung. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif, dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian
ini adalah santri negaran dan Abdi Ndalem Pondok Pesantren Darussalam
Blokagung. Status santri yang masih aktif kuliah ataupun yang sudah lulus
kuliah. Dalam penelitian ini subjek berjumlah lima orang. Dalam melakukan
pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan
dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penyesuaian diri yang
dilakukan kelima subjek dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu sikap
mengatur emosional, wawasan intelektual, sikap sosial serta tanggung
jawab personal. Penyesuaian diri santri yang mengabdi di pondok
pesantren darussalam blokagung tergolong kedalam penyesuaian diri yang
cukup baik. Artinya, santri yang mengabdi sudah mampu menyesuaikan
diri, mengetahui hambatan serta dapat menemukan solusi dalam
menghadapi hambatan tersebut.Dari hasil analisis data motivasi santri
yang mengaji dan mengabdi yaitu karena untuk mengisi waktu kegiatan
karena sudah lulus kuliah, serta adanya dorongan keluarga untuk dapat
hidup mandiri. Dari kelima subjek tersebut memiliki motivasi untuk
mendapatkan barokah dari kyai. Selain itu, santri yang mengabdi juga
mendapatkan pengalaman bekerja dilingkup pondok pesantren serta tetap
dapat melakukan pengajian.