PERAN BIMBINGAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN PUTRI UTARA DARUSSALAM BLOKAGUNG

ABSTRAK
Dina Anggi Aulefista, 2022. Peran Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Santri Di Pondok Pesantren Putri utara Darussalam Blokagung
Banyuwangi. Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Institut
Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi Pembimbing: Yuda
Permana, S.Psi.,M.Si.
Kata Kunci: Bimbingan Konseling , Kedisiplinan
Terlambat masuk sekolah , bolos saat jam pelajaran , berpakaian tidak
sesuai dengan ketentuan, adalah perilaku santri yang penulis temukan di pondok
putri utara. Telambat, bolos merupakan perilaku tidak disiplin. Setiap individu
(santri) membutuhkan Kedisiplinan karena dengan disiplin siswa dapat berilaku
tidak menyimpang. Dengan disiplin siswa dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan, dapat mengatur keseimbangan keinginan santri satu dengan santri
lainnya, menjauhi santri melakukan hal-hal yang dilarang pondok, mendorong
santri melakukan hal-hal yang baik dan benar.
Tujuan penelitian ini dilakukan 1). Untuk mengetahui proses bimbingan
konseling dalam meningkatkan kedisiplinan santri di pondok pesantren putri utara
Darussalam blokagung 2). Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat
bimbingan konseling dalam meningkatkan kedisiplinan santri di pondok pesantren
putri utara Darussalam Blokagung
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif, lokasi
penelitian difokuskan di Pondok Pesantren Putri Utara Darussalam Blokagung
Banyuwangi. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan
wawancara. Dari hasil penelitian menemukan adanya realitas bahwa ustadzah
pondok pesantren putri Darussalam mendapati beberapa santri sebagian mengalami
berbagai macam problem baik dari lingkungan pondok maupun lingkungan
keluarga, sehingga sedikit banyak mengganggu konsentrasi belajar dan berimbas
pada turunnya prestasi belajar. Masalah yang dihadapi santri dipondok pesantren,
sebagai contoh santri kurang mnyukai kegiatan tertentu seperti jamaah, istiqosah
maupun kegiatan lainnya sehingga santri cenderung lebih suka membolos pada
kegiatan tersebut.