TERAPI GESTALT DENGAN TEKNIK KURSI KOSONG MENGGUNAKAN MEDIA CERMIN UNTUK SANTRI KORBAN BULLYING DI PONDOK PESANTREN PUTRI DARUSSALAM BLOKAGUNG

ABSTRAK
Cindy Ika Prahasti, 2022. “Terapi Gestalt Dengan Teknik Kursi Kosong
Menggunakan Media Cermin Untuk Santri Korban Bullying Di Pondok
Pesantren Putri Darussalam Blokagung”. Program Studi Bimbingan dan
Konseling Islam Institut Agama Islam Darussalam Blokagung –
Banyuwangi. Pembimbing Ahmad Syamsul Mu’arif, M.A.
Kata kunci: Bullying, Terapi Gestalt, Teknik Kursi Kosong.
Penelitian ini di latar belakangi adanya permasalahan yang dialami santri
korban bullying yaitu lebih sering mendapat perlakuan buruk dari teman-teman
sekamarnya karna adanya perubahan fisik pada diri santri korban bullying, seperti
membuat dirinya lebih sering berdandan atau merias diri. Teman-temannya
merasa tidak suka akan perubahannya yang drastis tersebut, kemudian timbullah
bullying verbal yang bermula dari teman-temannya. Akibatnya santri korban
bullying merasa terpuruk dan tidak percaya diri dalam melakukan kegiatan seharihari. Fokus penelitian ini adalah : Bagaimana proses konseling Terapi Gestalt
Dengan Teknik Kursi Kosong Menggunakan Media Cermin Untuk Santri Korban
Bullying Di Pondok Pesantren Putri Darussalam Blokagung?
Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini mengunakan metode
kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi yang disajikan dalam bab
penyajian data serta analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian Terapi Gestalt Dengan Teknik Kursi Kosong Menggunakan
Media Cermin Untuk Santri Korban Bullying Di Pondok Pesantren Putri
Darussalam Blokagung adalah konseli lebih tenang, tidak lagi cemas akibat down
mental, dan tidak lagi merasa minder setiap ingin keluar kamar. Dengan demikian
peneliti bermaksud untuk memberikan sebuah arahan melalui terapi Gestalt untuk
mencapai sebuah kesadaran dengan apa yang telah terjadi pada diri konseli.
Dengan tujuan agar konseli tidak merasa lemah dan berpikir negative yang
berlebihan. Penerapan Terapi Gestalt dengan Teknik Kursi Kosong Menggunakan
Media Cermin ini digunakan untuk meraih kesadaran (awarenessI) terhadap apa
yang sedang dialami oleh konseli dan kemudian konseli bertanggung jawab
terhadap apa yang dirasakan, dipikirkan, dan dikerjakan. Untuk itu, maka terapi
ini lebih mengutamakan keadaan disini, dan saat ini (here and now)