TUTURAN METAFORIS DALAM VIDIO CERAMAH dr. AISYAH DAHLAH HUSEIN

ABSTRAK
Dzakirotus Syadidah, Diana. 2021. Tuturan Metaforis Dalam Vidio Ceramah
Dr. Aisyah Dahlan. Skripsi, Program Studi Tadris Bahasa Indonesia,
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, Prodi Tadris Bahasa Indonesia,
Institut Agama Islam Darussalam. Pembimbing Syafi‟ Junadi, M.Pd.
Kata Kunci : Tuturan Metaforis, Ceramah
Semantik merupakan ilmu dalam linguistik yang mempelajari makna yang
mana metafora merupakan salah satu objek kajian dalam semantik.
Lewanddowski (2011;708) dijelaskan bawa metafora yaitu pengalihan makna
yang didasarkan kesamaan fungsi, bentuk dan kegunaan. Penggunaan metafora
tidak terbatas dalam bahasa sastra, melainkan juga dalam bahasa keseharian.
Metafora adalah sebuah fenomena kebahasaan yang berlaku dalam tataran
semantik. Metafora terkait dengan relasi antara satu kata dengan kata lain dalam
membentuk sebuah makna.
Metafora struktural yaitu sebuah konsep dibentuk secara metaforis
dengan menggunakan konsep yang lain. Metafora struktural ini didasarkan
pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran. Dalam penelitian ini
peneliti mengambil dua rumusan masalah yang akan dijadikan titik fokus dalam
objek penelitian yaitu pendeskripsian tentang bentuk ranah sumber dan ranah
target dalam tuturan metaforis serta maksud dan makna yang terkandung dalam
tuturan metaforis tersebut.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dimana
penelitian ini berusaha mengungkap berbagai informasi kualitatif disertai dengan
deskripsi yang teliti dan akurat. Penelitian ini menggunakan pendekatan semantik
teknik pemeriksaan keabsahan data berpijak dari teori lakoff dan johnson.
Penelitian kemetaforaan ini mengambil dan menganalisis data dari tuturan
metaforis penceramah atau narasumber.
Hasil Dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 51 data dalam 4 video
ceramah yang mengandung unsur metaforis konseptualis. Dalam penelitian dapat
ditarik kesimpulan bahwa penceramah lebih banyak menggunakan ungkapan
metaforis dari pada ungkapan langsung, karena dengan menggunakan bahasa
metaforis lebih mudah diterima oleh mitra tutur dan terkesan menarik.
Sehingga dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan