ANALISIS KOMUNIKASI INTERPERSONALPENGURUSDENGAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH DI PONDOK PESANTREN SUNAN AMPEL DESA BANGOREJO, KECAMATAN BANGOREJO, KABUPATEN BANYUWANGI

ABSTRAK
Dwi Kusnia Mubarokah, 2021. Komunikasi Interpersonnal Pengurus dengan
Santri dalam Pembentukan Akhlakul Karimah (Studi Kasus di Pondok
Pesantren Sunan Ampel Tamansuruh Bangorejo Bangorejo Banyuwangi).
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam
Darussalam Blokagung-Banyuwangi. Pembimbing Agus Baihaqi, S.Ag.,
M.I.Kom.
Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Pengurus dan Santri, Akhlakul Karimah.
Komuikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam
interaksi antar sesama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Komunikasi
interpersonal pengurus dengan santri dalam proses pembimbingan akhlaqul
karimah, 2. Komunikasi interpersoalyang efektif antara pengurus dengan santri, 3.
Faktor-faktor peghambat komunikasi interpersonal pengurus dengan santri di
Pondok Pesantren Sunan Ampel Bangorejo.
Penelitian ini, menggunakan eksplorasi subyektif, dengan
pendekatannaturalistik, yaitu bertujuan untuk mencari dan menemukan pengertian
atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks
khusus.Strategi pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi, serta validitas data meliputi uji validitas dengan tringulasi sumber
da teori.
Adapun hasil penelitian yang dilakukan di Pondok Pesantren Sunan Ampel
Bangorejo dalam proses pembimbingan pembentukan akhlaqul karimah,
menggunkan pendekatan komunikasi interpersonal. Hal ini dapat dilihat bahwa
komunikasi interpersonal yang baik, senantiasa dipenuhi kedekatan dan keakraban
antara pengurus dan santri Pondok Pesantren Sunan Ampel Bangorejo ketika
berkomunikasi, yang mendorong santrinya menjadi santri yang beragamis dan
berkopeten. Dan indikasi komunikasi interpersonal yang berhasil yang dimiliki
pengururs, khususnya: Dapatmendorong persetujuan, kegembiraan, Perubahan
mentalitas, koneksi yang lebih baik, dan mengarah pada aktivitas. Selanjutnya,
variabel penekan komunikasi interpersonal, termasuk kondisi mental komunikan,
pesan satu arah, dan pengenalan pesan verbalistik, dan lain-lain.