IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD RAHN TASJILY DITINJAU DARI SEGI FIQIH MUAMALAH DI BMT UGT NUSANTARA CAPEM PURWOHARJO KABUPATEN BANYUWANGI

ABSTRAK
Maknun, Luqiyati. 2021. Implementasi Pembiayaan Akad Rahn Tasjily
Ditinjau dari Segi Fiqih Muamalah di BMT UGT Nusantara
Capem Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Skripsi, Progam
Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Institut Agama Islam Darussalam. Pembimbing: Lilit Biati, SE.,
MM
Kata Kunci: Implementasi Rahn Tasjily, Tinjauan Fiqih Muamalah
Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui pelaksanaan pembiayaan
akad rahn tasjily yang dilakukan di BMT UGT Nusantara Capem Purwoharjo
Banyuwangi apakah sudah sesuai dengan hukum fiqih muamalah atau tidak.
Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. tehnik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah interaktif model.
Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembiayaan akad rahn tasjily
merupakan salah satu pembiayaan dalam pemberian pinjaman. Pelaksanaannya
yaitu, dimana anggota meminjam uang untuk biaya sekolah atau modal usaha ke
BMT, dengan jaminan berupa surat kepemilikan berupa sertifikat tanah ataupun
surat kendaraan. Pembiayaan akad rahn tasjily hanya dipakai untuk
menggadaikan tanah dan kendaraan. Dalam akad rahn tasjily yang diakad bukan
barangnya tapi surat kepemilikannya, sehingga barang jaminannya dalam
penguasaan anggota dan anggota boleh memanfaatkan barang tersebut. Anggota
dalam pembiayaan rahn tasjily bertindak sebagai rahin (orang yang menyerahkan
barang) , dan bmt ugt nusantara capem purwoharjo sebagai murtahin (penerima
jaminan). Praktik pelaksanaan Pembiayaan rahn tasjily di BMT UGT Nusantara
Capem Purwoharjo ditinjau dari segi fiqih muamalahnya dikatakan telah sesuai
dengan hukum fiqih muamalah karena memenuhi rukun dan syarat akad rahn
yaitu adanya rahin, murtahin, marhun, marhun bih, dan shighat ijab qabul.
Kemudian tidak adanya riba serta antara anggota dan pihak BMT tidak ada yang
merasa saling dirugikan. Proses penyelesaian pembiayaan rahn tasjily yaitu jika
jangka waktu pelunasan telah berakhir dengan pelunasan yang nyata, dan terdapat
masalah yang mengharuskan akad rahn tasjily harus diakhiri.
Kesimpulan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa ketentuan
hukum fiqih muamalah terhadap pelaksanaan pembiayaan akad rahn tasjily di
BMT UGT Nusantara Capem Purwoharjo Banyuwangi menyimpulkan bahwa
gadai yang dilakukan sah karena sudah sesuai dengan syarat rahni dan telah
memenuhi rukun dan syarat dari rahn tasjily itu sendiri.