KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF KEPALA MADRASAH DI MA AL-AMIRIYYAH BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

ABSTRAK
Salsabila, Ravilla N. 2022. “Kepemimpinan Transformatif Kepala Madrasah
di MA Al-Amiriyyah Blokagung Tegalsari Banyuwangi Tahun
Pembelajaran 2021/2022.” Skripsi. Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Institut
Agama Islam Darussalam Balokagung (IAIDA)
pembimbing : Drs. H. M. Khozin Kharis, M.H
Kata kunci : Kepemimpinan Transformatif, Kepala Madrasah
Kepala madrasah merupakan pemimpin pada satuan pendidikan.
Keberhasilan kepemimpinan kepala madrasah disandarkan kepada salah satu teori
atau model kepemimpinan. Salah satu model kepemimpinan adalah
kepemimpinan transformatif. Kepemimpinan transformatif adalah kepemimpinan
yang mampu mengubah energi sumber daya, baik manusia, instrumen, maupun
situasi untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan transformatif memiliki beberapa
indikator, yakni: 1) agen pembaharuan, 2) menjadi tauladan, 3) mendorong kinerja
bawahan 4) bertindak menurut sistem nilai, 5) selalu meningkatkan kemampuan,
6) bisa mengatasi masalah rumit.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini
dilaksanakan di MA Al-Amiriyyah, tepatnya di dusun Blokagung, desa
Karangdoro, kecamatan Tegalsari, kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Subjek penelitian ini adalah kepala madrasah, guru, dan tenaga kependidikan MA
Al-Amiriyyah Blokagung Tegalsari Banyuwangi. Data penelitian menggunakan
data primer yang berasal dari hasil wawancara dan observasi serta data sekunder
yang berasal dari dokumen. Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui kepemimpinan transformatif kepala madrasah di
MA Al-Amiriyyah Blokagung Tegalsari Banyuwangi.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Kepala madrasah sebagai agen
pembaharuan atau perubahan mampu meningkatan jumlah siswa yang mendaftar,
2) Kepala madrasah sebagai Tauladan mampu bersikap disiplin dan optimis dalam
setiap urusan, 3) Kepala sekolah sebagai pendorong kinerja bawahan mampu
meningkatkan semangat bawahan dengan cara pemberian reward atau pujian
terhadap bawahannya yang aktif dan juga mampu membangun semangat terhadap
guru yang pasif dengan cara memberikan motivasi, 4) Kepala madrasah mampu
mengatasi masalah dengan cara menjadi penengah dan pengambil keputusan
melalui musyawarah dan menerima gagasan dari pihak manapun, serta meminta
solusi langsung dari para bawahannya, 5) Kepala madrasah mampu meningkatkan
kemampuan dengan cara terus mengasah kemampuannya melalui pelatihanpelatihan khusus, tidak hanya itu, beliau juga turut meningkatkan kualias
bawahannya agar mutu pembelajaran dimadarasah terjamin, 6) kepala madrasah
mampu bertindak menurut sistem nilai dengan bertanggung jawab penuh terhadap
setiap urusan lembaga.