PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMK DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi karena peran penting kepala sekolah sebagai leaders
dalam meningkatkan kompetensi profesional guru, kepala sekolah merupakan sebuah
komponen yang urgen dalam hal meningkatkan kualitas sebuah pendidikan. Di sekolah
terdapat dua personel yang paling berperan dan angat menentukan kualitas pendidikan, yaitu
kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah merupakan orang atau personil kependidikan yang
memiliki peran besar dalam mencapai keberhasilan pengelolaan suatu sekolah, sedangkan guru
berada posisi lain yang berperan besar dalam keberhasilan proses belajar mengajar di dalam
kelas.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini
dilakukan di SMK Darusslam Blokagung Banyuwangi. Dan difokuskan terhadap 2 fokus
penelitian: (1) Bagaimana Peran kepala sekolah sebagai leadership dalam meningkat
kompetensi profesionalisme guru?;(2) Apa saja faktor penghambat dan pendukung peran
kepala sekolah sebagai leader dalam meningkatkan kompetensi profesionalisme guru?,adapun
data yang dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi Teknik
Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan model Triangulasi
dan.Analisis data dengan interaktif tiga model yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran kepala sekolah SMK Darussalam
Blokagung Banyuwangi dalam meningkatkan kompetensi profesionalisme guru dengan
berperan sebagai manajer,supervisor dan entrepreneur. Adapun langkah-langkahnya yaitu
dengan mendatangkan narasumber, megikutsertakan guru di MGMP(Musyawarah Guru Mata
Pelajaran), PPG(Pendidikan Profesinalisme Guru), dan mengikutkan di workshop
pengembangan kompetensi guru. Faktor pendukug meliputi (1) Motivasi dari lembaga sekolah
(2) fasilitas yang memadai .sedangkan faktor hambatanya dari personal yaitu dari guru sendiri
yang kurang menyadari bahwa kepentingan akan pengembangan keprofesionalanya.