STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENYIAPKAN SISWA UNTUK MENGHADAPI ASESMEN NASIONAL DI MADRASAH TSANAWIYAH MUKHTAR SYAFA’AT TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

ABSTRAK
Hasanah Nur Azizatul Eva, 2021/2022 “Strategi Kepemimpinan Kepala
Madrasah Dalam Menyiapkan Siswa Untuk
Menghadapi Asesmen Nasional Di Madrasah
Tsanawiyah Mukhtar Syafa’at” pembimbing: Nurkafid
Nizam Fahmi. S.Pd, M.H.
Kata kunci: Strategi, Kepemimpinan Kepala Madrasah, Asesmen Nasional
Kepala madrasah merupakan seorang pemimpin yang menentukan sistem
pendidikan secara keseluruhan terlebih dalam peningkatan kinerja guru karena hal
ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan.
Berdasarkan kepada pencapaian tujuan suatu pendidikan yang optimal, maka setiap
Kepala Madrasah harus memiliki strategi untuk menyiapkan siswa dalam
menghadapi asesmen nasional di madrasah, dengan adanya strategi Kepala
Madrasah di sekolah tersebut akan lebih mudah untuk mencapai sebuah tujuan.
Strategi Kepala Madrasah memiliki peranan penting dalam membantu siswa
mengembangkan potensi yang dimiliki. Adapun asesmen memiliki arti sebuah
proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan
untuk dasar pengambilan keputusan terkait siswa, baik yang menyangkut
kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakankebijakan sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1). Bagaimana strategi
kepemimpinan kepala madrasah dalam menyiapkan siswa untuk menghadapi
asesmen nasional di madrasah tsanawiyah mukhtar syafa’at. 2). Apa saja faktor
pendukung dan penghambat yang dialami kepala Madrasah Tsanawiyah Mukhtar
Syafa’at.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan penelitian
yang dilakukan di MTs Mukhtar Syafa’at Blokagung. Informan kuncinya adalah
kepala madrasah.
Hasil dari penelitian ini antara lain: 1. strategi kepemimpinan kepala
madrasah dalam menyiapkan siswa untuk menghadapi asesmen nasional di
Madrasah Tsanawiyah Mukhtar Syafa’at yakni kepala madrasah tidak menyiapkan
banyak hal untuk menghadapi asesmen nasional melainkan lebih ke
mengoptimalkan dan memaksimalkan peran guru yang ada di sekolah, sedangkan
dari waka kurikulum lebih terfokuskan pada sistem tekhnologi di madrasah dan
waka kesiswaan lebih kepada cara mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran.
2. faktor pendukung dan penghambat yang dialami kepala madrasah yaitu faktor
pendukungnya dari segi lingkungan dan siswanya yang berdomisili di pesantren
lebih mudah dikondisikan, kemudian untuk faktor penghambatnya yaitu berupa
sarana yang kurang memadai dan kurangnya dana untuk madrasah.