REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA SANTRI DI ASRAMA AL KHODIJAH BERDASARKAN PRINSIP KESANTUNAN LEECH

Abstrak
Kata santun berarti seseorang yang berkata halus dan baik budi bahasanya
serta tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari. Jika bertutur sapa selalu
sopan, sabar dan tenang. Tuturan baerbahasa santri di lingkungan Asrama al
khodijah memanglah santun, akan tetapi sering kali terdengar ucapan-ucapan yang
tidak layak didengar (kasar/arogan). Kajian mengenai realisasi kesantunan
berbahasa santri di lingkungan Asrama al khodijah tidak cukup hanya dengan
menganalisis ragam bahasanya saja, tetapi perlu juga dari aspek sosiopragmatik
dan respon para penutur Bahasa Indonesia maupun bahasa yang lainnya, seperti
Bahasa Jawa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini difokuskan sebagai berikut
; 1) Bagaimanakah bentuk kesantunan berbahasa yang diucapkan oleh santri
Asrama Al khodijah? 2) Bagaima kah wujud pelanggaran kesantunan berbahasa
yang diucapkan oleh santri Asrama Al khodijah?, 3) Bagaimana kah bentuk
realisasi kesantunan berbahasa santri Asrama Al khodijah?. Tujuan penelitian ini
adalah mendiskripsikan bentuk realisasi kesantunan berbahasa para santri. Untuk
mencari tahu ragam bahasa yang digunakan oleh para santri di lingkungan Asrama
al khodijah. Mendiskripsikan penyimpangan prinsip kesopanan yang di ucapkan
oleh para santri di lingkungan Asrama alkhodijah dan bentuk realisasi dari
kesantunan berbahasa santri di lingkungan Asrama alkhodijah.
4
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observes,
teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Sumber data penelitian ini adalah
santri Asrama al khodijah yang bertempat tinggal di pondok pesantren
Darussalam Putri Utara. Data dalam penelitian ini adalah tuturan para santri yang
tampak arogan atau mengandung kata-kata kasar dan pelanggaran Prinsip
Kesantunan Leech.
Hasil penelitian berbahasa Santri Asrama al khodijah di lingkungan
pondok pesantren Darussalam putri utara menunjukkan bahwa tuturan para santri
yang berada atau tinggal di Asrama al khodijah banyak yang melanggar prinsip
leech. Terdapat 8 penyimpangan berbahasa dari 8 percakapan, diantaranya adalah
2 penyimpangan maksim kebijaksanaan, 2 penyimpangan maksim kedermawanan,
1 penyimpangan maksim penghargaan, 1 penyimpangan maksim kesederhanaan,
1 penyimpangan permufakatan, dan 1 penyimpangan maksim kesimpatian,
pelanggaran yang paling dominan terjadi pada maksim kebijaksanaan dan
kedermawanan. Wujud ragam bahasa di lingkungan Asrama alkhodijah tidak
layak didengar, tidak sesuai dengan kepribadian santri yang berada di lingkungan
Asrama, menyakitkan hati, dan tidak sopan.