PENERAPAN PERMAINAN BISIK BERANTAI UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENYIMA SISWI KURSUSAN ASRAMA DARUL LUGHO AL AROBIYYAH PONDOK PESANTREN DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI TAHUN AJARAN 2021/2022

ABSTRAK
Lyien Ien, Dewi. 2022. Penerapan permainan bisik berantai untuk meningkatkan
kemampuan menyima’ siswi kursusan diasrama darul lughoh al arobiyyah
pondok pesantren Darussalam blokagung banyuwangi. Skripsi, Program
Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institul Agama Islam
Darussalam.
Pembimbing: Anyes Latifatul Insaniyyah M. Pd
Kata kunci: permainan bisik berantai, maharah istima’.
Permainan bisik berantai adalah permainan yang dilakukan oleh beberapa
kelompok dengan masing-masing kelompok biassnya berjumlah 4-7 orang. Tugas dari
masing-masing kelompok adalah menyampaikan kalimat yang terkandung dalam
pesan yang telah dirantaikan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan, faktor penghambat
dan pendukung permainan bisik berantai untuk meningkatkan kemampuan menyima’
siswi kursusan di asrama Darul Lughoh Al Arobiyyah Pondok Pesantren Darussalam
Blokagung Banyuwangi. Jadi penulis tertarik meneliti permainan bisik berantai, karena
metode tersebut masih sangat jarang digunakan di Lembaga pendidikan lain.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan
mengambil lokasi di asrama Darul Lughoh Al Arobiyyah Pondok Pesantren
Darussalam Blokagung Banyuwangi. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan dalam
teknik analisis data menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari tiga alur
kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menghasilkan: 1) Penerapan permainan bisik pesan dalam
meningkatkan kemampuan menyimak dilakukan dengan cara melatih siswi untuk
mendengarkan suatu pesan yang berisi kalimat atau kosakata yang disesuaikan dengan
tema pembelajaran. Bentuk-bentuk kegiatan menyimak anak yaitu, siswi mampu
mendengarkan secara aktif, siswi mampu membedakan suatu intonasi kata, siswi
mampu memahami arti yang terkandung dalam pesan, siswi dapat mengulang kata-kata
yang didengar . 2) faktor penghambat dari penerapan metode permainan ini adalah
kurang antuasisnya siswi, keterbatasan waktu, dan ruan kelas yang masih bercampur
dengan yang lain, Adapun fator pendukungnya adalah sarana prasarana yang memadai,
dukungan dari pengurus.