PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA MIGRAN WANITA ILEGAL DI MALAYSIA PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN MAQASHID SYARIAH

Malaysia merupakan negara yang paling banyak mendapatkan sumbangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), termasuk di dalamnya dari golongan wanita. Selama tahun 2016 dan 2017, Malaysia tercatat sebagai negara favorit tujuan Pekerja PMI. Dari data yang ada dapat dilihat bahwa terdapat selisih yang cukup besar antara PMI yang ditempatkan di Malaysia dengan negara lain. Pada tahun 2016 terdapat 87.623 orang PMI di Malaysia. Jumlah ini meningkatkan menjadi 88.991 orang PMI pada tahun 2017.
Banyaknya para Pekerja Migran Indonesia (PMI), termasuk golongan wanita di dalamnya, yang bekerja di Malaysia berbanding lurus dengan jumlah kasus yang menimpa. Pada tahun 2009 terdapat 1.748 kasus kekerasan yang melibatkan PMI Perempuan sebagai korbannya. Pada sumber yang berbeda, dijelaskan bahwa terdapat 1.611 kasus yang menimpa pekerja migran asal Indonesia di Malaysia. Rincian jumlah kasus itu meliputi 564 kasus berkaitan dengan gaji yang tidak dibayarkan, 120 kasus trafficking, 86 kasus berkaitan dengan kekerasan fisik, 28 kasus pelecehan seksual, 11 kasus kekerasan dalam rumah tangga, 116 kasus sakit, dan 235 kasus lainnya.
Buku ini akan berusaha memaparkan Bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum Pekerja Migran Indonesia (PMI) wanita ilegal di Malaysia?; Faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan perlindungan hukum terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) wanita ilegal di Malaysia?; dan, Upaya apa yang harus dilakukan oleh Pemerintah untuk mengoptimalkan pelaksanaan perlindungan hukum terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) wanita ilegal di Malaysia. Semoga bisa memberikan tambahan pengetahuan. Dan semoga bisa bermanfaat.