ANALISIS KEMATANGAN EMOSI, RELIGIUSITAS DAN PERILAKU AGRESIF PADA SANTRI PONDOK PESANTREN SUNAN AMPEL BANGOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

ABSTRAK
Fitriana Anggraini, 2021. Analisis Kematangan Emosi, Religiusitas dan Perilaku
Agresif Santri Pondok Pesantren Sunan Ampel. Progam Studi Bimbingan
dan Konseling Islam Institut Agama Islam Darussalam Blokagung –
Banyuwangi. Pembimbing Nur Hafifah, S.Ag, M.Sos
Kata Kunci: Kematangan Emosi, Religiusitas, Perilaku Agresif
Penelitian ini dilatar belakangi adanya permasalahan yang muncul pada
santri Pondok Pesantren Sunan Ampel yang terdapat beberapa santri dengan
sengaja berperilaku agresif seperti mengejek, menghina dan berkata kasar
terhadap santri lainnya, sehingga menyebabkan sakit hati. Baron dan Richarson
(dalam Krahe) mendiskripsikan agresif sebagai bentuk tingkah laku yang
bertujuan melukai atau menyakiti makhluk lain yang mempunyai keinginan untuk
menghindari perlakuan tersebut. Munculnya perilaku agresif seringkali
dihubungkan seberapa tinggi tingkat kematangan emosi. Dalam hal ini
kematangan emosi merupakan perkembangan individu secara emosional.
Munculnya masalah perilaku agresif di Pondok Pesantren tersebut juga akan
dikaitkan dengan tingkat religiusitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan menganalisis kematangan emosi, religiusitas dan perilaku agresif santri
Pondok Pesantren Sunan Ampel Bangorejo Banyuwangi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren Sunan Ampel ,
yang berjumlah tiga orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
metode wawancara, observasi, dokumentasi. Teknik wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur.. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi data reduction, data display, dan conclusion.
keabsahan data (kredibilitas data) dapat dalam penelitian ini menggunakan
pengecekan dengan teknik : 1) Pengamatan yang tekun, 2) Triangulasi.
Hasil dari penelitian yang dilakukan melalui obervasi, wawancara dan
dokumentasi menunjukkan bahwa (1) Dari ketiga subjek yang diteliti ternyata
belum memenuhi aspek-aspek kematangan emosi secara baik yaitu kurangnya
kontrol emosi yang belum tercapai darai ketiga subjek. (2) Dari ketiga subjek
yang diteliti terbukti belum memenuhi dimensi religiusitas secara sempurna, yaitu
masih terpenuhinya dimensi praktek dan dimensi pengamalan. (3) Dari ketiga
subjek terindikasi berperilku agresif, yaitu adanya tingkah laku yang ditunjukkan.
Ditinjau dari bentuk-bentuk perilaku agresif ketiga subjek terindikasi melakukan
perilaku agresif secara fisik, verbal, kemarahan dan permusuhan.